Testimoni Muhammad Bilal Arroyyan, Santri Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional

Testimoni Muhammad Bilal Arroyyan, Santri Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional

25 June 2024 Testimoni 0

Nama saya Muhammad Bilal Arroyyan, saya berasal dari Lombok Barat dan saat ini berusia 19 tahun. Sebagai santri angkatan ke-84 di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional, saya mengikuti program menghafal Al-Qur’an 30 juz dalam waktu satu bulan. Sejak awal, saya memiliki motivasi kuat untuk memiliki bekal yang baik untuk masa depan, baik di dunia maupun di akhirat.

Saya memilih pondok pesantren ini setelah mendengar banyak testimoni positif dari teman-teman yang pernah mengikuti program karantina di sini. Mereka merasa puas dengan metode pengajaran dan fasilitas yang disediakan, sehingga mereka bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Pengalaman saya selama di sini sangat mengesankan. Selain metode yang baik dan mudah dipahami, suasana pondok yang penuh dengan para ahli Al-Qur’an sangat membantu dalam proses menghafal. Setiap hari, kami berjibaku dengan Al-Qur’an, yang memberikan motivasi tambahan untuk terus berjuang.

Metode yang saya gunakan dalam menghafal adalah metode YADAIN. Dalam metode ini, kami dijelaskan dan diterangkan terlebih dahulu mengenai tata cara dan pengaplikasiannya. Alhamdulillah, saya berhasil menyelesaikan hafalan saya dalam waktu 24 hari. Proses ini tentunya tidak mudah, namun dukungan dari orangtua, pimpinan pesantren, para ustadz, dan teman-teman sangat membantu. Tantangan terbesar yang saya hadapi adalah melawan hawa nafsu dan rasa malas. Ketika badan sudah pegal dan kepala terasa berat, saya biasanya mengambil beberapa menit untuk relaksasi dan mengganti air wudhu sambil terus memotivasi diri.

Setelah menyelesaikan hafalan 30 juz, saya merasakan perubahan yang signifikan secara pribadi dan spiritual. Hati saya menjadi lebih tenang dan tentram, dan kekhusyukan dalam shalat juga meningkat. Momen paling berkesan bagi saya adalah saat saya berhasil menyelesaikan hafalan dan mengkhatamkan Al-Qur’an di depan seluruh peserta karantina. Rasanya seperti mimpi, namun Alhamdulillah, saya berhasil melakukannya.

Rencana saya setelah menyelesaikan program ini adalah melanjutkan studi di Timur Tengah. Bekal hafalan Al-Qur’an ini akan sangat membantu dalam menuntut ilmu di sana. Saya juga ingin mengajak dan memotivasi masyarakat di daerah saya untuk menghafal Al-Qur’an dengan memberikan contoh dan penjelasan mengenai keutamaannya.

Pesan saya untuk generasi muda yang ingin menghafal Al-Qur’an adalah bahwa Al-Qur’an adalah karya luar biasa dari pemilik alam semesta ini, yang di dalamnya terdapat makna dan kandungan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat. Penting untuk belajar di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional karena metodenya yang sudah terbukti efektif dan suasana yang mendukung.

Pihak pondok pesantren sangat mendukung saya dalam mencapai target hafalan. Saya diberikan motivasi dan wejangan agar terus semangat selama menghafal. Program unggulan yang ditawarkan, seperti program 1 Bulan 30 Juz, sangat membantu dalam proses ini. Kesan saya tentang para ustadz dan teman-teman di pondok pesantren sangat positif. Mereka memberikan banyak pelajaran dan kenangan yang baik. Alhamdulillah, keluarga saya sangat bangga dan bersyukur atas keberhasilan saya menyelesaikan hafalan ini.

Setelah mengkhatamkan Al-Qur’an 30 juz, peran saya di masyarakat meningkat. Saya sering diminta menjadi imam dan memberikan khutbah Jumat di daerah saya. Dampak positif dari menghafal Al-Qur’an sangat terasa, baik bagi keluarga maupun lingkungan. Kehidupan menjadi lebih nyaman dan teratur karena adanya penjagaan dari Al-Qur’an yang kami hafalkan.

Semoga testimoni ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi mereka yang ingin mengikuti jejak saya dalam menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com