Perjalanan Atikal Maula: Dari Juz 1 Hingga 30 dalam 25 Hari di Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Alhamdulillah memuji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan anugerah terindah kepada saya. Perkenalkan saya adalah Atikal Maula, lahir di Cirebon pada tanggal 17 Agustus 1999. Saat ini, saya seorang mahasiswi yang ingin berbagi pengalaman perjalanan saya bersama Al-Quran.
Motivasi awal saya untuk memulai hafalan Al-Quran adalah untuk diri saya sendiri dan untuk membahagiakan kedua orang tua. Pengaruh besar datang dari keluarga, terutama dari kakak saya yang merupakan alumni Pondok Pesantren Karantina Al-Quran Nasional.
Perjalanan hafalan Al-Quran saya dimulai sejak kecil, dengan menghafal surat-surat pendek saat saya masih TK. Kemudian, di pondok pesantren, saya mulai menghafal juz 1-7. Setelah itu, di perguruan tinggi, saya melanjutkan dari juz 25, 27-29. Akhirnya, saya menyelesaikan ziyadah dan muraja’ah 30 juz hafalan Al-Quran di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional.
Sebelum masuk karantina tahfizh, saya telah menghafal 13 juz. Tantangan selama proses hafalan di luar karantina tahfizh termasuk sakit, demam, meriang, suara serak yang terjadi sejak awal masuk hingga selesai, dan juga overthinking.
Saya memilih Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional karena kakak saya juga adalah alumni dari sini. Hal yang menarik bagi saya adalah suasana, metode, sistem, dan disiplinnya yang ketat.
Saat menemukan program ini, saya sangat senang dan bahagia. Saya memulai program karantina tahfizh pada tanggal 11 Juli 2023 dan menyelesaikannya pada tanggal 15 Juli 2023.
Perjuangan saat menghafal Al-Quran tidaklah mudah. Awalnya, saya merasa bingung, tetapi metode Yadain memudahkan saya. Di pertengahan, saya hampir khawatir tidak bisa menyelesaikan sesuai target. Namun, Alhamdulillah, Allah mempermudah semuanya, dan akhirnya, saya dapat menyelesaikan hafalan 30 juz dalam waktu 25 hari.
Pengajaran dan pendampingan yang saya terima sangat baik. Ustazah di halaqoh saya adalah yang paling nyaman bagi saya. Saya juga mendapatkan dukungan sosial dari teman-teman dekat dan ustazah halaqoh yang selalu mendukung saya.
Saat akhir karantina tahfizh, saya berhasil menghafal 30 juz Al-Quran. Ini adalah pencapaian yang sangat membanggakan, dan saya merasa sangat bahagia. Kualitas bacaan Al-Quran saya juga mengalami perbaikan, Alhamdulillah.
Hafalan Al-Quran telah memperkuat keyakinan dan semangat beragama saya. Saya berkomitmen untuk terus menjaga hafalan ini dengan memurojaahnya.
Saya tidak memiliki saran, kritik, ide, atau masukan untuk perbaikan sistem dan metodologi Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional. Semuanya sudah berjalan dengan baik.
Saya berharap cerita perjalanan saya ini dapat menginspirasi calon penghafal Al-Quran berikutnya. Semoga ini menjadi amal jariyah. Aamiin. Jazakumullah khairan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.