Pahala Tak Terhingga: Keutamaan Mengajarkan Al-Quran kepada Anak Menurut Hadits

Table of Contents
Mengajarkan Al-Quran kepada anak-anak bukan hanya sekadar amal saleh, melainkan investasi spiritual yang membawa pahala luar biasa dan berkah sepanjang hayat. Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah, diceritakan bahwa seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apa pahala bagi orang tua yang mengajarkan Al-Quran kepada anaknya?” Jawaban Rasulullah SAW, yang kemudian ditegaskan oleh malaikat Jibril, menggugah hati kita: pahala mengajarkan Al-Quran itu tidak terhingga, seakan-akan orang tua tersebut telah berhaji dan berumrah 10.000 kali, berjuang di jalan Allah, serta melakukan kebaikan yang berlipat ganda. Hadits ini menggambarkan betapa besar ganjaran yang disediakan Allah bagi orang tua yang memperkenalkan Al-Quran sebagai panduan hidup bagi buah hati mereka.
Berikut ini kami pelajari dari Bab Pahala Mengajarkan Al-Quran Pada Anak.
٦٧ – أنا أَبُو بَكْرٍ أَحْمَدُ بْنُ الْحَسَنِ الْحَرَشِيُّ، نا ابْنُ بِسْطَامَ، نا أَحْمَدُ بْنُ مَحْمُودٍ الْبُخَارِيُّ، نا مُحَمَّدُ بْنُ سَلامٍ، عَنْ مَرْوَانَ بْنِ مُعَاويَةَ الْفَزَارِيِّ، عَنِ الْوَزِيرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْكُوفِيِّ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدِ بْنِ جُدْعَانَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا أَجْرُ مَنْ عَلَّمَ وَلَدَهُ كِتَابَ اللَّهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” الْقُرْآنُ كَلامُ اللَّهِ لا غَايَةَ لَهُ، قَالَ: فَجَاءَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلامُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا جِبْرِيلُ، مَا أَجْرُ مَنْ عَلَّمَ وَلَدَهُ كِتَابَ اللَّهِ؟ ، قَالَ: يَا مُحَمَّدُ، الْقُرْآنُ كَلامُ اللَّهِ لا غَايَةَ لَهُ، ثُمَّ صَعَدَ جِبْرِيلُ إِلَى السَّمَاءِ، فَسَأَلَ إِسْرَافِيلَ: مَا أَجْرُ مَنْ عَلَّمَ وَلَدَهُ كِتَابَ اللَّهِ؟ فَقَالَ إِسْرَافِيلُ: يَا جِبْرِيلُ، الْقُرْآنُ كَلامُ اللَّهِ لا غَايَةَ لَهُ، ثُمَّ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى أَنْزَلَ جِبْرِيلَ عَلَى رَسُولِهِ عَلَيْهِمَا السَّلامُ، فَقَالَ: إِنَّ رَبَّكَ يُقْرِئُكَ السَّلامَ، وَيَقُولُ: مَنْ عَلَّمَ وَلَدَهُ الْقُرْآنَ، فَكَأَنَّهُ حَجَّ الْبَيْتَ عَشَرَةَ آلافِ حَجَّةٍ، وَكَأَنَّمَا اعْتَمَرَ عَشَرَةَ آلافِ عُمْرَةٍ، وَكَأَنَّمَا غَزَا عَشَرَةَ آلافِ غَزْوَةٍ، وَكَأَنَّمَا أَعْتَقَ عَشَرَةَ آلافِ رَقَبَةٍ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ، وَكَأَنَّمَا أَطْعَمَ عَشَرَةَ آلافِ مُسْلِمٍ جَائِعٍ، وَكَأَنَّمَا كَسَا عَشَرَةَ آلافِ مُسْلِمٍ عَارٍ، وَيُكْتَبُ لَهُ بِكُلِّ حَرْفٍ.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
Dari Abu Bakar Ahmad bin Al-Hasan Al-Harasyi, dari Ibnu Bistham, dari Ahmad bin Mahmoud Al-Bukhari, dari Muhammad bin Salam, dari Marwan bin Mu’awiyah Al-Fazari, dari Wazir bin Abdurrahman Al-Kufi, dari Ali bin Zaid bin Jud’an, dari Sa’id bin Al-Musayyib, dari Jabir bin Abdullah yang berkata:
“Datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW dan bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa pahala orang yang mengajarkan Al-Quran kepada anaknya?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Al-Quran adalah kalam Allah yang tak terbatas pahalanya.’ Kemudian malaikat Jibril datang, dan Rasulullah bertanya kepadanya, ‘Wahai Jibril, apa pahala orang yang mengajarkan Al-Quran kepada anaknya?’
Jibril menjawab, ‘Al-Quran adalah kalam Allah yang tak terbatas pahalanya.’
Kemudian Jibril naik ke langit dan bertanya kepada Israfil tentang pahala tersebut. Israfil menjawab, ‘Wahai Jibril, Al-Quran adalah kalam Allah yang tak terbatas pahalanya.’
Maka Allah menurunkan wahyu melalui Jibril yang berkata: ‘Tuhanmu menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: Barangsiapa mengajarkan Al-Quran kepada anaknya, maka seolah-olah ia berhaji 10.000 kali, melakukan umrah 10.000 kali, berjihad 10.000 kali, membebaskan 10.000 budak dari keturunan Ismail, memberi makan 10.000 orang Muslim yang lapar, dan memberi pakaian kepada 10.000 Muslim yang tidak berpakaian, serta dicatatkan baginya setiap hurufnya (dengan pahala yang besar)’.”
Keutamaan Mengajarkan Al-Quran kepada Anak
- Pahala Berlipat Ganda
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits tersebut, pahala mengajarkan Al-Quran kepada anak dianalogikan dengan melakukan berbagai bentuk ibadah, seperti haji, umrah, jihad, dan amal kebajikan lainnya hingga 10.000 kali. Ini menunjukkan betapa luar biasanya ganjaran yang Allah SWT berikan kepada orang tua yang mendidik anak-anaknya dengan Al-Quran. - Mendidik Generasi Qurani
Al-Quran sebagai petunjuk hidup dan sumber kebenaran ilahi memberikan pondasi moral yang kuat bagi anak-anak. Melalui pendidikan Al-Quran, orang tua tidak hanya memberikan ilmu agama, tetapi juga mendidik generasi yang memiliki akhlak terpuji, kecerdasan spiritual, dan komitmen terhadap kebaikan. - Pahala Abadi yang Terus Mengalir
Rasulullah SAW bersabda:
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak yang saleh.” (HR. Muslim).
Mengajarkan Al-Quran termasuk amal ilmu yang bermanfaat, di mana pahala bagi orang tua akan terus mengalir selama anak tersebut membaca dan mengamalkan isi Al-Quran dalam hidupnya.
Pentingnya Mengajarkan Al-Quran Sejak Dini
Mengajarkan Al-Quran sejak dini bukan sekadar upaya meningkatkan kemampuan membaca, tetapi juga mengasah kesadaran spiritual anak. Sejak masa kanak-kanak, anak-anak lebih mudah menyerap ilmu dan membentuk kebiasaan. Dengan demikian, pendidikan Al-Quran sejak kecil akan membentuk kedekatan emosional dan spiritual mereka dengan Al-Quran, menjadikannya pedoman hidup yang melekat sepanjang hayat.
Mengajarkan Al-Quran: Menumbuhkan Kebiasaan Baik dan Ketaatan
Mengajarkan Al-Quran tidak terbatas pada membaca, tetapi juga mengajarkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan isi Al-Quran. Salah satu ayat yang dapat diresapi dalam konteks ini adalah sebagai berikut:
“وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا”
Artinya: “Dan berkatalah Rasul: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Quran ini sesuatu yang diabaikan’.” (QS. Al-Furqan: 30)
Ayat ini mengingatkan umat Muslim untuk tidak mengabaikan Al-Quran. Mengajarkan Al-Quran sejak dini pada anak adalah cara terbaik untuk memastikan mereka tidak akan meninggalkan atau melupakan ajaran Al-Quran.
Tips Efektif Mengajarkan Al-Quran pada Anak
- Memberikan Contoh
Orang tua yang sering membaca dan memahami Al-Quran akan memberikan teladan positif bagi anak-anaknya. Anak cenderung meniru kebiasaan orang tua, sehingga apabila mereka melihat orang tuanya gemar membaca Al-Quran, mereka pun akan tertarik untuk mempelajarinya. - Konsisten dan Bersabar
Konsistensi dalam mengajarkan Al-Quran sangat penting. Membaca Al-Quran secara rutin bersama anak, meskipun hanya beberapa ayat setiap harinya, akan membantu mereka terbiasa dan semakin mencintai Al-Quran. - Menggunakan Metode yang Menarik
Mengajarkan Al-Quran bisa dilakukan dengan metode yang variatif dan menarik, seperti menggunakan aplikasi interaktif, mendengarkan murotal, atau menggunakan metode pengajaran yang menyesuaikan usia dan kemampuan anak.
Penutup
Mengajarkan Al-Quran kepada anak adalah investasi spiritual dan amal jariyah yang akan terus mengalirkan pahala kepada orang tua. Upaya ini tidak hanya membentuk generasi yang taat dan berbudi pekerti luhur, tetapi juga menjadi sumber pahala abadi di sisi Allah SWT. Semoga kita sebagai orang tua senantiasa diberi kekuatan dan ketekunan untuk mendidik anak-anak kita dengan nilai-nilai Al-Quran.
Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional
Informasi & Pendaftaran Karantina Tahfizh Al-Quran
www.hafalquransebulan.com
