My Quran My Adventure to Jannah

My Quran My Adventure to Jannah

24 April 2019 Testimoni 0

Pengalaman menghafal saya tak sebanyak teman – teman saya yang berada di pondok tahfizh, setiap hari setor dan sebagainya saya hanya pernah mengikuti program percepatan tahfizh di sebuah pondok saja. bermodal nekat dan niat saya mencoba menghafal A-Quran hari demi hari berlalu, bulab berganti tahun sampailah saya di umur 18 tahun, itu aritnya tinggal menghitung hari saya beralih menjadi pengangguran, setelah lulus dari SMA saya dihadapkan 2 pilihan, kuliah atau menghafal Al-Quran.

Alhamdulillah, Qodarullah saya tidak lulus ujian amsuk Universitas, artinya saya harus mengencangkan ikat pinggang, membulatkan tekad berjuang bersama al-Quran dengan kata “Bismillah” berbekal stok hafalan 12 juz saya memutuskan Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional sebagai tempat berlabuh saya bersama Al-Quran.

Laa haula Walau Quwwata Ilal Billah…. Saya berhasil mengggenapkan setoran hafalan saya 30 juz pada hari ke 25, seperti kebanyakan orang saya bersyukur dapat di berikan Allah kesempatan ini, yang mungkin tidak akan saya dapt bila saya sudah beranjak ke bangku perkuliahan.

Dari Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional saya belajar, bukan hanya sekedar membaca dan menghafal, namun saya juga memperhatikan seksama kandungan ayatnya seta mentadaburinya dengan ke lima indra  kita, semakin lama saya merasakan nikmat menyelami makna kalam Illahi, berkat Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional. Dan tidak sadar pula saya dapat menyelesaikan hafalan saking asyik dan senangnya mentadaburi kalam-Nya, berangkat dengan hafalan ini do’akan saya dapat Mutqin 30 juz serta mengamalkanya karena jangan merasa puas saat hafal 30 juz, namunpuaslah saat mutqin 30 juz, janganlah Mutqin 30 juz, namun puaslah saat ia dapat mengajarkan isi – isi kandugan Al-Quran karena nabi bersabda :

“sebaik – baiknya manusia adalah yang belajar dan mengajarkan Al-Quran mari bersama Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional  kita menghafal jadi mudah….!!!!”.

“Menghafal bukan seberapa cepat kita menyelesaikan hafalan, namun seberapa sering kita memurajaah di sela – sela waktu kita,

Menghafal bukanlah seberapa  banyak ayat yang kita hafal, namun seberapa banyak ayat yang kita amalkan dalam kehidupan bermasyarakat,

Jangan lah bangga dengan hafalan kita, banggalah jika dengan hafalan kita mengantarkan kita ke Jannahnya…. “

Oleh : Muhammad Hafiduddin Royyan Pelajar SMA IT NUR HIDAYAH

alumni Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional 1 bulan angkatan ke 34

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com