Keajaiban Surat Al-A’la Ayat 6: Allah Menjamin Hafalan Quran

Keajaiban Surat Al-A’la Ayat 6: Allah Menjamin Hafalan Quran

26 June 2023 Artikel 0
Keajaiban Surat Al-Ala Ayat 6 Allah Menjamin Hafalan Quran

Keajaiban Surat Al-A’la Ayat 6: Allah Menjamin Hafalan Al-Quran Tidak Lupa.

Wahai Nabi, sebagaimana Kami kuasa menciptakan makhluk dan menyempurnakan bentuknya, Kami kuasa pula menjadikan Al-Qur’an melekat di hatimu. Kami akan membacakan Al-Qur’an kepadamu, Aku tancapkan bacaan itu langsung ke relung hatimu, sehingga engkau tidak akan lupa. Inilah salah satu bentuk penjagaan Allah terhadap kemurnian Al-Qur’an saat turun ke bumi.

Surat Al-A’la Ayat 6 dari Al-Quran menyampaikan janji Allah kepada Nabi Muhammad bahwa ia tidak akan melupakan apa yang dibacakan kepadanya. Ayat ini memiliki makna yang mendalam dan relevan dalam konteks menghafal Al-Quran.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keajaiban dan keutamaan ayat ini, serta melihat dalil Al-Quran yang terkandung di dalamnya. Mari kita mendalami janji Allah yang menjamin hafalan Al-Quran dan mengungkap keajaiban yang terkait dengan surat ini.

  1. Pengenalan Surat Al-A’la Ayat 6: “سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنسَىٰٓ” (Sanuqri`uka fa lā tansā), menyampaikan janji Allah kepada Nabi Muhammad bahwa ia tidak akan melupakan apa yang dibacakan kepadanya. Ayat ini menunjukkan keagungan Allah dalam menjaga hafalan Al-Quran dan menjadikan Nabi Muhammad sebagai penjaga wahyu-Nya. Dalil dalam bentuk tulisan Arab Al-Quran memberikan kekuatan dan otoritas yang tak terbantahkan pada janji ini.
  2. Penafsiran dan Tafsir Surat Al-A’la Ayat 6: Para ulama telah memberikan berbagai penafsiran dan tafsir terkait dengan Surat Al-A’la Ayat 6. Mereka menjelaskan makna ayat ini dalam konteks sejarah dan kehidupan Nabi Muhammad. Tafsir Al-Muyassar, Al-Mukhtashar, Al-Madinah Al-Munawwarah, Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, Al-Wajiz, Ash-Shaghir, As-Sa’di, dan Juz ‘Amma adalah beberapa tafsir yang menyoroti pentingnya ayat ini. Penjelasan para ulama memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang janji Allah yang menjamin hafalan Al-Quran.
  3. Keajaiban Janji Allah dalam Surat Al-A’la Ayat 6: Surat Al-A’la Ayat 6 adalah janji Allah yang menakjubkan, yang memberikan keyakinan kepada Nabi Muhammad dan memberikan motivasi bagi setiap muslim yang ingin menghafal Al-Quran. Janji ini menunjukkan rahmat dan kebijaksanaan Allah dalam memberikan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad, serta menjaga dan melindungi hafalannya. Keajaiban ini juga memperlihatkan kekuasaan Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Penjaga.
  4. Implikasi dan Relevansi Surat Al-A’la Ayat 6 dalam Kehidupan Kita: Surat Al-A’la Ayat 6 memiliki implikasi dan relevansi yang kuat dalam kehidupan kita sebagai umat Muslim. Ayat ini memberikan keyakinan kepada kita bahwa Allah akan membantu dan menjaga hafalan Al-Quran kita jika kita sungguh-sungguh menghafal dan mempelajarinya. Ini menjadi dorongan bagi kita untuk menghargai, menghafal, dan memahami Al-Quran sebagai pedoman hidup. Kita dapat mengambil inspirasi dari janji Allah ini untuk terus berupaya menghafal dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Dalil Al-Quran yang Mendukung Surat Al-A’la Ayat 6: Selain Surat Al-A’la Ayat 6, terdapat dalil-dalil lain dalam Al-Quran yang mendukung janji Allah yang terkandung di dalamnya. Misalnya, ayat yang mengungkapkan kekuasaan Allah dalam menjaga hafalan wahyu-Nya, seperti QS. Al-Qiyamah: 16-19. Dalil ini memperkuat keyakinan kita bahwa Allah adalah Pelindung dan Penjaga wahyu-Nya, termasuk dalam hal menjaga hafalan Al-Quran.

Surat Al-A’la Ayat 6 merupakan janji Allah yang menakjubkan dan memberikan keyakinan kepada Nabi Muhammad bahwa ia tidak akan melupakan apa yang dibacakan kepadanya. Ayat ini memiliki keajaiban dan keutamaan yang relevan dalam konteks menghafal Al-Quran.

Khazanah Tafsir Alim Ulama tentang Surat Al-A’la Ayat 6:

  1. Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia): Menurut tafsir ini, ayat ini menjelaskan bahwa Allah akan membacakan Al-Quran kepada Nabi Muhammad dengan bacaan yang tidak akan ia lupakan, kecuali jika Allah menghendaki dan mengizinkannya untuk melupakannya karena hikmah dan kepentingan tertentu.
  2. Tafsir Al-Mukhtashar (Markaz Tafsir Riyadh): Tafsir ini menjelaskan bahwa Allah akan membacakan Al-Quran kepada Nabi Muhammad dan mengumpulkannya di dalam hatinya sehingga ia tidak akan melupakannya. Nabi Muhammad diperintahkan untuk tidak mendahului Jibril dalam membaca Al-Quran karena keinginan yang kuat untuk tidak melupakannya.
  3. Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah (Markaz Ta’dzhim al-Qur’an): Tafsir ini menyatakan bahwa Allah akan menjadikan Nabi Muhammad sebagai pembaca Al-Quran dan mewahyukan bacaan Al-Quran kepadanya melalui pengajaran dari Jibril. Hal ini akan menjaga Nabi Muhammad dari melupakan bacaan Al-Quran.
  4. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir (Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar): Tafsir ini menjelaskan bahwa Allah akan membacakan Al-Quran kepada Nabi Muhammad, dan dengan janji ini Allah menjauhkannya dari melupakan Al-Quran. Sebelumnya, Nabi Muhammad membaca awal wahyu yang disampaikan Jibril sebelum Jibril menyelesaikan pembacaan wahyu tersebut karena khawatir akan melupakannya.
  5. Tafsir Al-Wajiz (Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili): Tafsir ini menyatakan bahwa Allah akan membacakan Al-Quran kepada Nabi Muhammad melalui Jibril, dan Nabi Muhammad diperintahkan untuk tidak melupakannya. Ayat ini menunjukkan bahwa Allah akan menjaga hafalan Al-Quran Nabi Muhammad kecuali jika Allah menghendaki untuk menghapusnya.
  6. Tafsir Ash-Shaghir (Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, direview oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji): Tafsir ini menjelaskan bahwa Allah akan membacakan Al-Quran kepada Nabi Muhammad dan mengumpulkannya sehingga ia tidak akan melupakannya. Ayat ini menunjukkan janji Allah yang menjamin hafalan Al-Quran Nabi Muhammad.
  7. Tafsir as-Sa’di (Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di): Menurut tafsir ini, Allah memberikan janji kepada Nabi Muhammad bahwa Allah akan membacakan Al-Quran kepadanya dan menjaga agar ia tidak melupakannya. Ayat ini menunjukkan kebijaksanaan dan rahmat Allah dalam memberikan wahyu-Nya dan menjaga hafalannya.
  8. Tafsir Juz ‘Amma (Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan): Tafsir ini menjelaskan bahwa Surat Al-A’la Ayat 6 adalah janji Allah kepada Nabi Muhammad bahwa ia tidak akan lupa apa yang dibacakan kepadanya. Ayat ini menunjukkan keajaiban dan keutamaan Allah dalam menjaga hafalan wahyu-Nya.
  9. An-Nafahat Al-Makkiyah (Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi): Menurut tafsir ini, Allah memberikan janji kepada Nabi Muhammad bahwa ia tidak akan melupakan apa yang dibacakan kepadanya. Ayat ini menunjukkan keagungan Allah dan kebijaksanaan-Nya dalam menjaga hafalan Al-Quran.
  10. Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an (Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I): Tafsir ini menjelaskan bahwa Surat Al-A’la Ayat 6 adalah janji Allah kepada Nabi Muhammad bahwa ia tidak akan melupakan apa yang dibacakan kepadanya. Ayat ini memberikan keyakinan kepada Nabi Muhammad dan juga sebagai motivasi bagi setiap muslim yang ingin menghafal Al-Quran.

Menggali pendapat para ulama mencakup pemahaman luas tentang janji Allah dalam Surat Al-A’la Ayat 6. Janji ini menjamin hafalan Al-Quran dan menjaga Nabi Muhammad dari melupakan wahyu-Nya. Tafsir dan penjelasan para ulama, serta dalil-dalil Al-Quran yang mendukung, memperkuat keyakinan kita terhadap janji Allah.

Hafalan Al-Quran yang dihafalkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak akan lupa kecuali atas kehendak Allah. Dan pada pembahasan lain, umatnya yang belajar dan menghafalkan Al-Quran juga akan dimudahkan. Hanya saja kemudahan ini berlaku bagi orang yang mempelajarinya.

Surat Al-A’la Ayat 6 mengingatkan kita untuk memuliakan, menghafal, dan memahami Al-Quran sebagai petunjuk hidup kita. Mari kita sungguh-sungguh menghafal dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, karena Allah menjamin hafalan-Nya dan memberikan berkah yang melimpah bagi mereka yang sungguh-sungguh. Semoga kita semua mendapatkan hidayah dan pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala untuk menghafal Al-Quran, Aamiin

Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional

Informasi dan pendaftaran
www.hafalquransebulan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com