Google Itu Teks dan Menyukai Spesialisasi Penulisnya

Google Itu Teks dan Menyukai Spesialisasi Penulisnya

20 November 2022 Artikel 0
pexels-google

Meskipun kebanyakan orang tidak suka membaca teks. Tetapi saat warganet mencari informasi di Google, pasti yang dicari itu dengan mengetikan teks kata kunci. Sekalipun yang ditemukan berbentuk video atau gambar tetapi itu karena adanya judul dan deskripsi yang sesuai dengan teks kata kunci.

Teknik marketing website saat ini masih mengandalkan artikel-artikel atau copy writing dengan keyword yang relevan dan pencarian terbanyak.

Banyak website yang mangkrak karena minimnya kemampuan untuk menuliskan ide-ide baru tanpa copy paste.

Solusinya, tuliskan saja ide-ide segar berdasarkan pengalaman pribadi menghadapi klien. Tak peduli apakah akan ada yang membaca atau pun tidak. Karena apabila produk yang ditawarkan itu bermanfaat maka banyak orang yang akan akan menggunakan produk/jasa tersebut.

Tips supaya website menjadi peringkat 1 di Google salahsatunya dengan menuliskan artikel secara konsisten terus menerus. Ternyata Google menyukai penulis yang istiqamah.

Satu lagi, Google suka artikel yang ditulis oleh orang yang ahli di bidangnya. Nah ini penting. Sudah saatnya kaum generalis mendalami spesialisasi di bidang tertentu.

‘Jangan’ terlalu banyak belajar ilmu macam-macam. Sebab jika terlalu banyak bidang yang dipelajari maka akan ‘bodoh’ pada semua bidang, kecuali hanya sekadar kulit-kulitnya saja. Mulailah menjadi spesialis di bidang tertentu.

Para pakar marketing seperti Kang Dewa Selling pernah mengatakan kurang lebih, “Rajinlah menulis pada spesifikasi bidang tertentu. Sharing-sharing dahulu selling selling kemudian. Pasti atas kehendak Allah rejeki datang.”

Pantangan paling utama pada konten kreator teks yaitu hindari plagiasi. Bahkan menuliskan kembali apa yang pernah ditulis di website lain juga dianggap sebagai plagiat.

Nyontek hasil karya sendiri saja terdeteksi rewriter oleh artificial intelligence google saat ini. Apalagi jika membuat konten menggunakan mesin rewriter AI. Sudah terlalu banyak konten yang dianggap ‘sampah’ menurut Google di website saat ini.

Ini merupakan tantangan bagi para penulis konten website untuk lebih kreatif lagi dan mulai memilih spesialisasi bidang yang digeluti.

Menjadi nomor 1 di peringkat Google merupakan sarana untuk menyebarkan dakwah. Ini penting agar jangan salah niat. Ada kepuasan tersendiri tetapi bukan itu tujuan utamanya. Jika pun tidak menjadi nomor 1. Asalkan niatnya benar lillahi ta’ala maka pahalanya sudah didapatkan.

Misalnya seorang penjual obat herbal, dia menuliskan konten tentang khasiat dan manfaat produk herbalnya itu. Hendaknya niatnya bukan karena ingin mendapatkan penghasilan. Tetapi berniat bagaimana agar orang yang sakit bisa tertolong atas izin Allah melalui obat yang dia jual.

Demikian pula pada publikasi lembaga tahfizh Al-Quran. Niatnya karena ingin memfasilitasi banyak orang untuk menghafal Al-Quran sehingga menjadi pahala jariyah bagi para penyebar informasi program tahfizh Al-Quran. Aamiin.

Informasi dan pendaftaran karantina tahfizh bisa dilihat di www.hafalquransebulan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com