Cara Membuang Kemalasan Dalam Meraih Cita-cita
Umar bin Khattab RA berkata, “Saya tidak melihat orang yang lebih malas dibandingkan orang yang tidak mempunyai cita-cita.”
Milikilah cita-cita yang tinggi dan mulia. Jadikan cita-cita tersebut sebagai amal shaleh sehingga ketika amal shaleh tersebut terlaksana maka akan mendapatkan pahala dan manakala amal shaleh tersebut baru saja niat karena sebab suatu hal tidak terlaksana maka sudah mendapatkan pahala dari niatnya.
Hendaknya cita-cita kita berdasarkan landasan berikut ini:
- Niat karena Allah
- Perkara yang dilakukan tidak melanggar syariat
- Pelaksanaannya tidak melanggar syariat
- Hasilnya dimanfaatkan sesuai syariat
- Tidak meniggalkan yang wajib karena mengejar sunnah dan mubah
Dream, Impian, Cita-cita, Himmah Aliyyah, atau istilah apa pun itu mendorong dan menarik seseorang terhadap apa yang ingin dicapainya. Namun jika tidak memiliki cita-cita yang jelas maka hidup akan terombang ambing dengan banyak menyia-nyiakan waktu. Allah juga berfirman mengenai nasib manusia:
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (Q. S. Ar-Ra’d : 11)
Pastikan salah satu impian cita-cita tertinggi adalah Menghafal Al-Qur’an 30 Juz dan memahaminya sebagai panduan hidup.
Silakan sediakan buku khusus untuk menuliskan Dream Anda sehingga menjadi Dream Book yang akan menjadi kompas penunjuk arah kehidupan Anda menuju seperti apa yang Anda inginkan.
Selamat membuat minimal 600 keinginan:
100 pada aspek Spiritual (Ibadah)
100 pada aspek Health & Leisure (Kesehatan dan Waktu luang)
100 pada aspek Career (Pekerjaan, Bisnis, Karir)
100 pada aspek Personal Growth (Pengembangan Diri)
100 pada aspek Family / Realionship (Keluarga, Silaturahim)
100 pada aspek Social Life (Kehidupan Bermasyarakat)
Setidaknya sebelum meninggal dunia kita sudah meninggalkan sesuatu yang manfaat untuk generasi berikutnya. Sementara yang dibawa ke akhirat adalah amal shaleh dan ilmu yang bermanfaat.
Ikhtiar untuk mewujudkannya adalah dengan menjalankan dan mempraktekkan pertanyaan berikut ini:
- Sikap apa yang akan dilakukan untuk mewujudkannya?…
- Alat apa yang dibutuhkan untuk membantu mewujudkannya?…
- Siapa saja orang yang dapat membantu Anda?…
- Kapan Anda mulai bertindak sesuai rencana?…
- Kapan rencana tersebut tuntas dikerjakan?…
- Bagaimana pikiran dan perasaan Anda saat mengerjakan dan menuntaskan rencana tersebut?…
- Bagaimana cara mengetahui bahwa impian tersebut sudah dicapai?…
- Bagaimana cara mensyukuri nikmat termotivasi hidup bersama dream tersebut?…
- Ikhtiar tersebut niatnya untuk apa?… karena siapa?… atas pertolongan siapa?…
Ikhlas, Istiqamah, Sabar, Syukur, Tawakkal, Himmah ‘Aliyyah, Rajin, kondisi terbaik atas pikiran dan perasaan (State of excellence) sangat dibutuhkan pada saat merencanakan, mengorganisasikan, berproses pada mencapai dream dan mengevaluasinya.
Hal yang paling menghalangi dalam pencapaian impian adalah pikiran dan perasaan negatif yang membentuk keyakinan negatif. Hal-hal negatif ini bisa muncul karena self talk (perkataan diri sendiri) maupun perkataan orang lain yang diyakini benar namun tidak memberdayakan.
Jika ada gangguan di pikiran dan perasaan maka hendaknya ditanyakan. “Apakah pernyataan ini membuat cita-cita terhalang atau tercapai dengan lebih baik?”
Pikiran dan perasaan positif pada saat mencapai suatu impian sangat dibutuhkan agar memiliki keberanian untuk mencoba coba, memodifikasi langkah-langkahnya, mencoba lagi dan mencapainya.
Salah satu impian Anda Insyaa Allah bisa terwujud diawali dengan Bulan Ramadhan ini Anda mengikuti program www.hafalquransebulan.com untuk menghafalkan Al-Qur’an dalam waktu sebulan dan muraja’ah seumur hidup.
Hanya kepada Allah kami bertawakkal, semoga segala ikhtiar berbuah pahala di sisi-Nya.
Yadi Iryadi
Dewan Pembina Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an
Licensed Practitioner Neuro-linguistic Programming