Awalnya Terasa Sulit Ternyata Allah Mudahkan
Alhamdulillah senang dan bahagia rasanya. Semakin yakin bahwa Al-Quran mudah untuk dipelajari. Semoga semakin bertambah ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wataala.
Berawal dari saudara yang lebih dahulu masuk ke Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional Kuningan Jawa Barat, beliau Alhamdulillah dimudahkan oleh Allah untuk menyelesaikan setoran hafalan 30 juz. Setelah itu saya disuruh orang tua untuk masuk karantina seperti saudara saya itu.
Perkenalkan nama saya Umnia Trisna, usia 19 tahun mahasiswi beralamat di Mojokerto Jawa Timur peserta angkatan ke-40.
Menurut guru-guru Umnia, langkah awal menghafal Al-Qur’an yaitu dengan memperbaiki bacaan sesuai tajwid karena ini merupakan salah satu jembatan penting untuk menghafal Al-Qur’an. Jika menghafal Al-Qur’an tanpa kaidah tajwid maka hafalannya tidak akan sesuai dengan bacaan Rasulullah SAW.
Umnia Trisna menghafal Al-Qur’an sangat terbantu dengan memahami terjemah. Sebab dengan bertambahnya kosakata baru maka akan semakin dimudahkan ketika menghadapi hafalan ayat yang mirip atau sama.
Cara Umnia menghafal Al-Qur’an menyesuaikan diri dengan pembekalan Metode Yadain LItahfizhil Qur’an kemudian Umnia ringkas sebagai berikut:
Baca ayatnya 1 ayat atau 1 baris kemudian membaca terjemahan. Ulangi bacaan ayat berkali-kali sampai hafal dan paham. Tutup arabnya baca ayat sambil lihat terjemahan terus diulang sampai lancar dan hafalan siap disimak oleh muhaffizhah.
Umnia Trisna mengikuti program sebulan kemudian program Mutqin 3 bulan total 4 bulan. Saat ini baru beranjak pada bulan ke-2. Semoga pada bulan ke-4 sudah siap disimak 30 juz dalam sekali majelis. Pada bulan pertama Umnia hanya mampu muraja’ah sebanyak 3 juz 15 halaman selama sebulan. Alhamdulillah pada bulan ke-2 Umnia dimampukan oleh Allah untuk menuntaskannya 30 juz.
Awalnya memang sulit untuk memuraja’ah bahkan untuk mendapatkan hafalan 1 halaman saja memerlukan waktu lebih dari satu jam. Setelah dirasakan pola menghafalnya kemudian Alhamdulillah bisa dilancarkan 30 menit per halaman dengan memanfaatkan waktu 12 jam per hari sehingga Allah mengaruniakan hafalan Al-Qur’an. Diperlukan kesabaran dan ketabahan juga rasa syukur ketika menghafal Al-Qur’an.
Memanfaatkan kesempatan di karantina tahfizh sangat penting sekali. Jika kesulitan menghafal tetaplah bersabar. Umnia pernah merasakan untuk memutqinkan hafalan memerlukan waktu 1 pekan untuk kelancaran 5 halaman. Tapi jangan menyerah teruslah berproses, karena menghafal Al-Qur’an bernilai ibadah dari membaca setiap hurufnya.
Umnia muraja’ah di rumah dengan cara mendengarkan muratal sehingga hati dapat mengikuti bacaan muratal tersebut. Adapun jika telah kembali ke pondok pesantren, Umnia akan menyimakkan hafalan pada guru sesuai jadwal yang sudah diatur.