Testimoni Alumni YKTN Pusat : Haqqul Yakin, Allah Maha Kaya.

Testimoni Alumni YKTN Pusat : Haqqul Yakin, Allah Maha Kaya.

7 May 2019 Testimoni 0

Haqqul Yakin Allah Maha Kaya. 

Oleh Inggit Suri Chairani (Deli Serdang, Sumut), alumnus Universitas Sumatra Utara (USU).

Alumni Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional Angkatan ke 37 Program 1 Bulan

“Ya Allah mudahkanlah hamba menghafal dan  murojaah hafalan salah satu kalimat doa yang tak lepas ku utarakan setiap kali selesai salat fardhu dan Sunnah “

setahun sama sekali tidak menambah hafalan, buatku semakin khawatir, Bisakah aku membiasakan diri untuk menghafal lagi

aku bukanlah Jadi sebenarnya belakang keluarga alim ulama, pondok pesantren atau berekonomi Menengah Atas. Aku hanyalah wanita dari ribuan manusia ya Allah masih diberi kesempatan untuk menghafal kalamnya.

Bentuk kasih sayang  pula aku bisa menjadi salah satu peserta Dias and karantina Tahfidz Alquran nasional Al angkatan ke 37 ini dengan caranya yang paling indah Allah berikan kesan di setiap perjuangan ku ikut karantina.

Dimulai dari tidak mendapat izin pergi karena harus meninggalkan ibu yang sedang sakit, resign dari tempat bekerja meninggalkan amanah organisasi, sampai menghabiskan uang tabungan selama setahun untuk membayar semua biaya mengikuti karantina.

 dari awal aku selalu berusaha untuk tahu diri bahwa aku tidak punya modal ilmu banyak untuk menghafal. Aku tak pandai bahasa Arab, aku tidak pernah tinggal di rumah tahfiz aku cuma punya dua stok 2 juz hafalan Juz 29 dan 30 maka seberapapun yang akan didapat nanti aku lah itulah kemampuanku dan rezeki yang Allah berikan.

Allah beri kesempatan untuk bisa belajar Tahsin sepekan sekali, selama setahun di salah satu Ma’had di kota Medan lah tahu ilmu tajwij lah aku berani menambah hafalan kembali tapi harus dimulai dari mana? Allah menjawab pertanyaan tersebut dan doaku dari seorang alumni YKTN  yang juga merupakan kakak senior aku di kampus.

Pada awalnya ada rasa pesimis  Akankah. aku bisa mendapatkan diri? Sedang uangku belum mencukupi saat itu. Modal terbesar yang ku punya hanyalah kepercayaan pada kuasa Allah aku yakin Allah Maha kaya!!!

Baca Juga : Testimony Alumni YKTN

Alhamdulillah, setelah uang tabungan ku ditambah gaji terakhir dirasa cukup, aku memutuskan resign dari tempat bekerja dan  mendaftarkan diri  ke  YKTN.

Semangatku bukan bertambah tapi melemah sebab salah strategi menghafal di awal. Aku mulai dari juz 28 hujan sangat jarang ku baca dan kudengar di saat teman-teman bisa menuntaskan hafalan terjun selama 4 hari aku justru baru menyelesaikan juz 28 selama 11 hari. Sedih ? sudah pasti, malas setoran, dan ingin pulang,. lagi dan lagi, Allah maha baik ! Allah menuntunku membaca surat Al-Baqarah ayat 218 :

“Sesungguhnya orang – orang beriman dan orang – orang yang berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharap rahmat Allah, Allah maha pengampun, maha penyayang “.

Aku merasa tertampar, aku sudah berjuang, beranikan diri hijrah selama sebulan, ke tanah Jawa, apakah yang sebenarnya aku harapkan ?.

Akhirnya aku kembali memperbaiki niat, mengikhlaskan semua proses selama mengikuti karantina. Senang, sedih, suka, duka aku berusaha menerimanya.

Masya Allah, Tabarakallah. Pekan berikutnya Allah memudahkan hamba menghafal di juz lainnya. Alhamdulillah, yang semula aku hanya  berfikir hanya menyetor 5 juz, Allah kasih lebih, 7 Juz Allah beri kemudahan untuk menghafal, dan itu cukup banyak menurutku, apalagi untuk seorang yang sudah setahun tidak menambah hafalan.

setelah ini, aku harus menjaga amanah ini. dengan giat lagi murajaah. semoga Allah terus mau membimbingku untuk terus menghafal dan menghafal. Tidak khatam tidak masalah, yang terpenting, aku bisa mati dalam keadaan memiliki hafalan apalagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com