Al-Quran Berbahasa Arab: Jadi Susah atau Mudah?

Menghafal Al-Qur’an bukanlah tugas yang mudah, terutama bagi mereka yang tidak memiliki niat untuk belajar, memahami, dan mengamalkannya secara mendalam. Faktanya, menghafal Al-Qur’an memerlukan ketekunan dalam membacanya, kesungguhan dalam mentadabburi maknanya, serta keberanian untuk terus menghafalkannya, meskipun dalam keadaan yang sulit.
Allah Subhanahu Wata’ala menjelaskan bahwa kemudahan dalam menghafal Al-Qur’an diberikan kepada orang-orang yang benar-benar mau mengambil pelajaran darinya. Dalam Surah Al-Qamar ayat 17, 22, 32, dan 40, Allah berfirman:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar : 17, 22, 32, dan 40)
Mengapa Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional menekankan pentingnya kelancaran setoran hafalan setiap halaman Al-Qur’an dan menyertai setiap setoran dengan tadabbur terjemah Al-Qur’an? Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu Wata’ala dalam Al-Qur’an:
فَإِنَّمَا يَسَّرْنَاهُ بِلِسَانِكَ لِتُبَشِّرَ بِهِ الْمُتَّقِينَ وَتُنْذِرَ بِهِ قَوْمًا لُدًّا (٩٧)
“Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an itu dengan bahasamu (Muhammad), agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al-Qur’an itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.” (QS. Maryam 19:97)
Inilah dasar mengapa kita harus mempelajari bahasa Arab yang digunakan oleh Nabi Muhammad. Karena tidak semua orang memahami bahasa Al-Qur’an, kita dapat menggunakan terjemahan Al-Qur’an sebagai referensi sementara dari Kementerian Agama sebelum mempelajarinya secara mendalam di kesempatan lain, Insya Allah. Namun, penting untuk memahami terjemahnya secara keseluruhan tanpa menafsirkan sendiri maknanya.
Metode “Yadain Litahfizhil Qur’an” memberikan ringkasan penting dalam memahami Al-Qur’an dengan memvisualisasikan sifat-sifatnya. Pertanyaan-pertanyaan seperti siapa pelakunya (kiri/kanan), bagaimana sifatnya (kiri/kanan), dan di mana letak bendanya (kiri/kanan) membantu dalam memahami makna Al-Qur’an secara lebih mendalam.
Untuk membantu melancarkan hafalan yang telah disetorkan di Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional pasca wisuda, normalnya dibutuhkan waktu sekitar 5-20 menit per halaman. Ini adalah upaya nyata dalam mempertahankan dan meningkatkan hafalan Al-Qur’an.
Dalam beberapa ayat Al-Qur’an, Allah menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab agar umat manusia dapat memahaminya dengan baik. Beberapa ayat tersebut antara lain:
Surah Yusuf (12:2): إِنَّا أَنزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ “Sesungguhnya Kami menurunkannya, sebuah Al-Qur’an dalam bahasa Arab, agar kamu memahami.”
Surah Az-Zumar (39:28): قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ “Al-Qur’an berbahasa Arab, tidak ada kerancuan di dalamnya, agar mereka bertakwa.”
Surah Fussilat (41:3): كِتَابٌ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ “Sebuah kitab yang ayat-ayatnya diterangkan (dalam Al-Qur’an) dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui.”
Surah An-Nahl (16:103): وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّهُمْ يَقُولُونَ إِنَّمَا يُعَلِّمُهُ بَشَرٌ لِّسَانُ الَّذِي يُلْحِدُونَ إِلَيْهِ أَعْجَمِيٌّ وَهَٰذَا لِسَانٌ عَرَبِيٌّ مُّبِينٌ “Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata, ‘Sesungguhnya yang mengajari (Muhammad) adalah manusia,’ bahasa orang yang mereka tuduhkan kepadanya adalah bahasa asing, sedangkan ini (Al-Qur’an) adalah bahasa Arab yang jelas.”
Surah Ibrahim (14:4): وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ فَيُضِلُّ اللَّهُ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ “Dan Kami tidak mengutus rasul kecuali (berbicara) dalam bahasa kaumnya, untuk menjelaskan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia adalah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.”
Dari ayat-ayat tersebut, dapat dipahami bahwa bahasa Arab digunakan dalam Al-Qur’an sebagai sarana yang efektif untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia. Bahasa ini dipilih agar makna dan pesan Al-Qur’an dapat dipahami secara akurat dan jelas.
Jadi, menghafal dan mempelajari Al-Qur’an memang tidak mudah, tetapi dengan niat yang tulus, kesungguhan dalam memahami, dan ketekunan dalam menghafal, Allah akan memudahkan bagi siapa pun yang benar-benar ingin belajar dan mengamalkannya.
Untuk itu, mengikuti Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional adalah salah satu langkah nyata dalam memperdalam pemahaman dan hafalan Al-Qur’an. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di www.hafalquransebulan.com atau melalui WhatsApp di nomor 081312700100.
Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional