Khatam Al-Qur’an Bukan Batas Akhir Belajar Al-Quran

Khatam Al-Qur’an Bukan Batas Akhir Belajar Al-Quran

8 June 2017 Artikel 0

Khatam Al-Qur’an bukan batas akhir belajar Al-Quran. Al-Qur’an diturunkan dari Allah Subhanahu Wata’ala sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi orang-orang yang bertakwa. Interaksi bersama Al-Qur’an hendaknya dilakukan oleh seluruh umat Islam sehingga mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Khatam menghafal Al-Quran merupakan permulaan interaksi belajar dengan Al-Quran.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

قُلۡنَا ٱهۡبِطُواْ مِنۡهَا جَمِيعٗاۖ فَإِمَّا يَأۡتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدٗى فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ ٣٨

Artinya: Kami berfirman: “Turunlah kamu semuanya (Adam dan Hawa) dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (QS. Al-Baqarah: 38).

Setelah Adam dan Hawa turun ke dunia beranak pinak sampai terus menerus berkembang ke seluruh dunia maka manusia yang beriman mengikuti petunjuk Allah melalui para nabi yang menyampaikan ajaran dalam shuhuf-shuhuf dan kitab-kitab suci semisal Taurat yang turun pada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud, Injil kepada Nabi Isa dan Al-Qur’an pada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.

Al-Qur’an ini merupakan petunjuk dari Allah Subhanahu Wata’ala yang menyempurnakan kitab-kitab yang sebelumnya diturunkan pada Rasul-rasul sebelumnya.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمۡ ءَامِنُواْ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ قَالُواْ نُؤۡمِنُ بِمَآ أُنزِلَ عَلَيۡنَا وَيَكۡفُرُونَ بِمَا وَرَآءَهُۥ وَهُوَ ٱلۡحَقُّ مُصَدِّقٗا لِّمَا مَعَهُمۡۗ قُلۡ فَلِمَ تَقۡتُلُونَ أَنۢبِيَآءَ ٱللَّهِ مِن قَبۡلُ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ ٩١

Artinya: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Berimanlah kepada Al Quran yang diturunkan Allah,” mereka berkata: “Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami”. Dan mereka kafir kepada Al Quran yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Quran itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: “Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?” (QS. Al-Baqarah:91)

Maka sebagai umat terakhir kewajiban interaksi kita bersama Al-Qur’an salah satunya adalah dengan mempelajari, membaca Al-Qur’an, mentadabburi, menghafalkan, mengamalkan dan mendakwahkan Al-Qur’an.

Dimulai dengan mempelajari Al-Qur’an sangat luas cakupannya dan jika kita mempelajari kedalaman ilmu dalam Al-Qur’an pasti tidak akan cukup usia yang digunakan. Sebab Al-Qur’an merupakan petunjuk dan pedoman hidup yang kedalaman ilmunya akan selalu terasa segar di sepanjang zaman. Penemuan-penemuan selalu bermunculan bersama dengan kemajuan teknologi. Singkatnya Al-Qur’an akan selalu sesuai dengan perkembangan zaman.

Mempelajari Al-Qur’an misalnya meliputi:

  1. Mempelajari adab tilawah Al-Qur’an
  2. Belajar membacanya sesuai kaidah tajwid
  3. Mempelajari kitab-kitab tafsir ulama terdahulu dan ulama kontemporer
  4. Ilmu Auqat wa Mawathin An-Nuzul yaitu ilmu yang menerangkan tempat-tempat, awal dan akhir ayat
  5. Mempelajari Qira’at minimal riwayat Imam Hafs ‘An ‘Ashim. dan Qira’ah Sab’ah dan Asyrah yaitu ilmu yang menerangkan ragam cara pembacaan Al-Qur’an yang telah diterima Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.
  6. Mempelajari Ilmu Asbabun Nuzul yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turun ayat.
  7. Mempelajari Ilmu Gharib Qur’an yaitu ilmu yang menerangkan makna kata-kata yang ganjil yang tidak terdapat dalam kitab-kitab konvensional atau tidak terdapat dalam percakapan sehari-hari. Ilmu ini menerangkan kata-kata yang halus, tinggi dan ganjil.
  8. Ilmu I’rab Qur’an yaitu ilmu yang menerangkan harakat Al-Qur’an dan kedudukan sebuah kata dalam kalimat.
  9. Mempelajari ilmu Wujuh wa An-Nazhar’ir yaitu ilmu yang menerangkan kata-kata Al-Qur’an yang mempunyai makna lebih dari satu.
  10. Ilmu Ma’rifat Muhkam wa Al-Mutasyabih yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat yang dipandang muhkan dan yang dipandang mutasyabih
  11. Ilmu Nasikh wa Al-Mansukh yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat yang mansukh menurut sebagian mufasir
  12. Ilmu Badai’u Al-Qur’an yaitu ilmu yang menerangkan keindahan susunan bahasa Al-Qur’an
  13. Ilmu I’jaz Al-Qur’an yaitu ilmu yang menerangkan segi-segi kekuatan Al-Qur’an sehingga dipandang sebagai mukjizat dan dapat melemahkan penentang-penentangnya.
  14. Ilmu Tanasub Ayat Al-Qur’an yaitu ilmu yang menerangkan persesuaian antara suatu ayat dengan ayat sebelum dan sesudahnya
  15. Ilmu Aqsam Qur’an yaitu menerangkan arti dan maksud sumpah Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an.
  16. Ilmu Amtsal Qur’an yaitu menerangkan perumpamaan-perumpamaan Al-Qur’an yakni menerangkan ayat-ayat perumpamaan yang dikemukakan Al-Qur’an
  17. Ilmu Jadal Al-Qur’an yaitu ilmu yang menerangkan macam-macam perdebatan yang telah dihadapkan kepada segenap kaum musyrikin dan kelompok lainnya.
  18. dan berbagai ilmu lainnya yang terus berkembang

Jika setiap masyarakat muslim di Indonesia telah hafal Al-Qur’an semua maka tahapan berikutnya masih panjang. Masih banyak yang bisa dipelajari dari Al-Qur’an. Sehingga alih-alih pondok pesantren dan lembaga tahfizh menjadi sepi justru semakin ramai mengkaji mendalami keilmuan berikutnya.

Perjalanan kita di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional bersama mempelajari Al-Qur’an masih panjang.

Saat peserta khataman setoran hafalan per-halaman itu adalah prestasi awal.

Prestasi berikutnya adalah setoran hafalan per-5 halaman.

Prestasi berikutnya adalah setoran hafalan per-10 halaman.

Prestasi berikutnya adalah setoran hafalan per-20 halaman.

Prestasi berikutnya adalah setoran hafalan per-2 juz.

Prestasi berikutnya adalah setoran hafalan per-5 juz.

Prestasi berikutnya adalah setoran hafalan per-10 juz.

Prestasi berikutnya adalah setoran hafalan per-15 juz.

Prestasi berikutnya adalah setoran hafalan per-30 juz dalam satu majlis

Itu pun belum selesai belajarnya…

Masih banyak ilmu-ilmu Al-Qur’an yang perlu dipelajari sebagaimana dibahas di atas. DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA Al-Hafizh mengatakan bahwa, “Jika seluruh usia kita gunakan untuk mempelajari Al-Qur’an maka seumur hidup pun tidak akan cukup untuk menguasai keseluruhannya sebab setiap zaman ada pemahaman-pemahaman/penemuan baru mukjizat Al-Qur’an yang selalu menakjubkan bagi pengkajinya.”

Khatam Al-Qur’an bukan batas akhir belajar Al-Qur’an. Ini merupakan permulaan saja dari lautan samudra ilmu Allah.

Selamat khatam al-qur an dengan mengikuti program Karantina Hafal Qur’an Sebulan. Selanjutnya muraja’ah seumur hidup. 

Informasi dan pendaftaran di  www.hafalquransebulan.com

Yadi Iryadi, S.Pd.
Dewan Pembina Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an

Bahan bacaan:

Rosihon Anwar, M.Ag. 2008. “Ulumul Qur’an untuk UIN, STAIN dan PTAIS”, Bandung: Pustaka Setia

Tausiyah DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA Al-Hafizh Penasehat Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com