Temukan Potensi Terbaikmu dalam Menghafal Al-Quran: Optimalkan Modalitas Belajar

Table of Contents
Di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional Kuningan Jawa Barat, kami memahami bahwa setiap santri memiliki potensi dan cara belajar yang berbeda. Oleh karena itu, kami menerapkan pendekatan individual dalam proses menghafal Al-Quran, dengan fokus pada memaksimalkan modalitas dan submodalitas belajar setiap santri.
Bagaimana kami melakukannya?
1. Asesmen Modalitas dan Submodalitas Belajar:
- Setiap santri diwajibkan mengikuti tes modalitas dan submodalitas belajar untuk mengetahui cara belajar yang paling efektif bagi mereka. Hal ini berguna untuk mengetahui dominasi gaya belajar dan bagaimana hasil pembelajaran tersebut disimpan di dalam memori submodalitasnya.
- Tes ini dilakukan oleh tim yang berpengalaman dalam bidang pendidikan Al-Quran. Kebenaran efektivitasnya bisa terukur sehingga alhamdulillah progres bisa ditindaklanjuti untuk dapat mengoptimalkan hafalan Al-Quran.
2. Pembinaan Individual:
- Berdasarkan hasil tes, para santri dikelompokkan berdasarkan modalitas dan submodalitas belajar mereka saat penanganan.
- Setiap kelompok dibimbing oleh ustadz/ah yang berpengalaman dalam menangani santri dengan modalitas dan submodalitas belajar yang sama.
- Ustadz/ah akan memberikan bimbingan dan arahan individual sesuai dengan kebutuhan dan potensi setiap santri.
3. Metode Belajar yang Bervariasi:
- Secara alami modalitas belajar berkembang karena adanya perbedaan kebiasaan diantara santri, seperti:
- Gaya Belajar Visual:
- Penggunaan mind map, gambar, dan video.
- Santri diajarkan untuk memvisualisasikan ayat-ayat Al-Quran dalam bentuk gambar atau video.
- Gaya Belajar Auditif:
- Mendengarkan murottal, hafalan teman, dan ceramah agama.
- Santri diajarkan untuk menghafal ayat-ayat Al-Quran dengan cara mendengarkan dan menirukan bacaan yang benar.
- Gaya Belajar Kinestetik:
- Menulis ayat-ayat Al-Quran berulang kali, menggunakan gerakan tangan, dan bermain peran.
- Santri diajarkan untuk menghafal ayat-ayat Al-Quran dengan cara menulis, bergerak, dan merasakan.
- Gaya Belajar Visual:
- Kesalahpahaman umum tentang gaya belajar yaitu seolah-olah orang yang dominasi visual berarti tidak Auditif dan tidak kinestetik. Ini adalah pemahaman yang keliru. Justru Visual tersebut hanya dominan saja dan yang lainnya melengkap. Demikian pula orang yang dominan Auditif bukan berarti visual dan tidak kinestetik. Tidaklah demikian. Karena itu metodologi standar karantina tahfizh Al-Quran tetap bisa diberlakukan pada berbagai santri dengan pendekatan komunikasi yang berbeda.
4. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan:
- Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional mewajibkan peserta untuk menggunakan Al-Quran Yadain dan Metode Yadain Litahfizhil Quran. Mayoritas santri biasanya visual sehingga banyak yang cocok menggunakan metode ini. Adapun pada santri yang dominasinya Auditory dan Kinestetik maka memerlukan konsultasi untuk penyesuaian cara yang sama namun dengan pendekatan komunikasi yang berbeda. Hal ini memungkinkan bagi setiap santri untuk dapat mempraktikkan dengan baik, Insyaa Allah.
- Kami melakukan evaluasi secara berkala untuk memantau kemajuan dan perkembangan setiap santri. Setiap santri yang kesulitan menghafal Al-Quran akan mendapatkan penanganan coaching, konseling dan terapi sehingga bisa terus optimal dalam proses belajar mengajar.
- Hasil evaluasi digunakan untuk meningkatkan program pembelajaran dan memberikan bimbingan yang lebih optimal bagi para santri. Hasil evaluasi juga dikoordinasikan dengan muhaffizh terkait untuk mendapatkan tindak lanjut sesuai dengan saran-saran dari hasil evaluasi tersebut.
Dengan pendekatan individual dan fokus pada memaksimalkan modalitas dan submodalitas belajar, kami yakin bahwa setiap santri dapat mencapai potensi terbaiknya dalam menghafal Al-Quran.
Bergabunglah dengan kami di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional Kuningan Jawa Barat dan temukan potensi terbaikmu dalam menghafal Al-Quran!
Yadi Iryadi, S.Pd.
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran
Informasi dan Pendaftaran:
