Di balik Koreksi dan Perbaikan: Menemukan Keindahan Tilawah Al-Quran

Di balik Koreksi dan Perbaikan: Menemukan Keindahan Tilawah Al-Quran

23 February 2024 Artikel 0

Pernahkah Anda merasa frustrasi saat belajar tahsin tilawah Al-Quran? Guru atau ustaz selalu menegur, mengoreksi, dan memintamu mengulang bacaanmu. Rasanya ingin menyerah dan bertanya, “Kenapa sih harus terus diperbaiki? Apa salahnya dengan bacaanku?”

Anda berpikir bahwa Anda ingin menghafal Al-Quran, namun kenyataannya setiap bacaan Al-Quran selalu mendapatkan koreksi dan koreksi lagi dari muhaffizh karantina tahfizh Al-Quran. Ini merupakan proses yang memerlukan kesabaran dalam memperbaiki bacaan Al-Quran supaya sesuai dengan kaidah tajwid.

Proses Menuju Keindahan

Bapak Ibu dan teman-teman calon peserta karantina tahfizh, perlu diingat bahwa belajar tahsin tilawah bukanlah tentang kesempurnaan, melainkan tentang perjalanan menuju keindahan.

Layaknya sebuah lukisan, membutuhkan sentuhan demi sentuhan untuk menghasilkan karya yang memukau. Begitu pula dengan bacaan Al-Quran, membutuhkan koreksi dan pembinaan untuk mencapai keindahan Tajwid dan Makharijul Huruf.

Lebih dari Sekedar Hafalan

Tahsin tilawah bukan hanya tentang teori tajwid, tapi juga tentang memahami bagaimana suatu ayat dibaca dengan tepat, benar dan baik. Saat kita fokus pada tajwid, kita belajar melafalkan ayat dengan benar dan pasti akan terdengar lebih indah. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab melestarikan bacaan Al-Quran yang benar.

Kesabaran dan Ketekunan: Kunci Menuju Kemajuan

Proses belajar tahsin tilawah memang membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Kita diuji untuk terus berlatih, mengulang bacaan, dan menerima koreksi dengan lapang dada. Rasa frustrasi dan ingin menyerah adalah hal yang wajar, namun jangan jadikan itu sebagai alasan untuk berhenti.

Menemukan Guru yang Tepat

Memilih guru tahsin yang tepat merupakan faktor penting dalam proses belajar. Carilah guru yang sabar, telaten, dan mampu memberikan penjelasan yang mudah dipahami. Guru yang baik akan membimbing dengan penuh kasih sayang dan memberikan motivasi untuk terus belajar.

Pembiaran atas kesalahan bacaan merupakan hal yang berbahaya karena akan berlarut-larut dalam bacaan yang tidak benar. Karena itu, jika bacaan Al-Quran terus dibetulkan lagi maka ikuti saja dengan sabar dan serius memperbaiki bacaan Al-Quran.

Menjadikan Koreksi sebagai Motivasi

Setiap koreksi dan betulan dari guru bukanlah kritikan, melainkan sebuah hadiah. Hadiah yang membantu untuk meningkatkan kualitas bacaan dan semakin mendekatkan diri kepada bacaan Al-Quran yang fasih. Jadikan koreksi sebagai motivasi untuk terus belajar dan memperbaiki bacaan, karena setiap bacaan Al-Quran mengandung banyak kebaikan.

Nikmati Prosesnya

Bapak Ibu dan teman-teman, belajar tahsin tilawah adalah sebuah proses yang indah. Di balik setiap koreksi dan betulan, terdapat hikmah dan pelajaran berharga. Nikmati prosesnya, rasakan keindahan ayat-ayat Al-Quran, dan temukan kedamaian dalam setiap bacaan.

Ingatlah:

  • Belajar tahsin tilawah adalah perjalanan terus menerus.
  • Kesalahan adalah bagian dari proses belajar.
  • Kesabaran dan ketekunan adalah kunci menuju kemajuan.
  • Guru yang tepat dapat membantumu mencapai tujuan.
  • Nikmati prosesnya dan rasakan keindahan Al-Quran.

Semoga Allah Subhanahu Wata’ala merahmati kita semua dengan Al-Quran.

Yadi Iryadi, S.Pd.
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran

Informasi dan Pendaftaran

www.hafalquransebulan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com