Gabriel dan Rahasia 12 Jam Belajar di Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional: Trik Menghafal Al-Qur’an Dengan Cepat!
Di tengah kesibukan dan tantangan dunia modern, menemukan waktu dan metode efektif untuk menghafal Al-Qur’an bisa menjadi tantangan tersendiri.
Namun, Gabriel Mohammed Arifin, seorang santri di Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional, telah menemukan formula sukses yang memungkinkannya menghafal Al-Qur’an dengan lebih cepat dan efektif.
Dengan rutinitas belajar selama 12 jam setiap hari dan penerapan metode Yadain, Gabriel berbagi pengalaman dan manfaat yang ia rasakan selama berada di Karantina Tahfizh.
“Halo, saya Gabriel Mohammed Arifin. Tujuan saya datang ke Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional adalah untuk menghafal Al-Qur’an,” ujar Gabriel. Dengan semangat dan kegembiraan, ia menjelaskan bagaimana lingkungan di Karantina Tahfizh telah mendukungnya secara penuh.
Salah satu aspek yang paling diapresiasi Gabriel adalah teman seperjuangannya yang baik hati serta makanan enak, bergizi, dan kaya protein yang disediakan untuk mendukung proses menghafal.
Menurut Gabriel, kombinasi dari nutrisi yang tepat, dukungan sosial, dan metode belajar yang efisien adalah kunci suksesnya.
“Perasaan saya di sini sangat senang karena bisa mendapatkan teman seperjuangan yang sangat baik dan saya sangat senang karena bisa mendapatkan makanan yang enak-enak, bergizi, dan berprotein. Semuanya ada untuk membantu saya dalam menghafal Al-Qur’an,” tuturnya.
Keberhasilan Gabriel tidak lepas dari penerapan metode Yadain, sebuah pendekatan belajar yang mengutamakan pemahaman dan pengulangan untuk memudahkan penghafalan.
Dengan metode ini, ditambah dengan jam operasional belajar yang intensif selama 12 jam, Gabriel menemukan bahwa menghafal Al-Qur’an menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Manfaat yang dirasakan Gabriel selama berada di Karantina Tahfizh tidak hanya terbatas pada peningkatan jumlah hafalan. Lebih dari itu, ia merasa bahwa pengalaman ini telah membawanya lebih dekat kepada Allah SWT.
“Manfaat yang telah saya rasakan di Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional ini adalah saya bisa menambahkan hafalan saya dan bisa merasakan lebih dekat kepada Allah SWT,” kata Gabriel.
Gabriel berharap, dengan kehadirannya di Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional, ia tidak hanya dapat meningkatkan hafalannya tetapi juga mempertahankan keistiqomahan dalam menghafal Al-Qur’an.
Ia percaya bahwa dengan dukungan lingkungan yang kondusif, metode belajar yang tepat, dan dedikasi yang kuat, siapa pun bisa meraih sukses dalam menghafal Al-Qur’an.
Artikel ini bukan hanya kisah tentang perjuangan menghafal Al-Qur’an, tetapi juga tentang pentingnya lingkungan belajar, dukungan sosial, dan nutrisi yang tepat dalam mencapai tujuan spiritual.
Gabriel Mohammed Arifin dan pengalamannya di Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional menjadi inspirasi bagi banyak orang yang berkeinginan kuat mendekatkan diri kepada penciptanya melalui hafalan Al-Qur’an.
Berikut adalah testimoni peserta atas nama Gabriel Mohammed Arifin:
PENERIMAAN SANTRI BARU KARANTINA TAHFIZH AL-QUR’AN ANGKATAN 82 PROGRAM SPESIAL RAMADHAN 1445 H / 2024 DI PONDOK PESANTREN KARANTINA TAHFIZH AL-QUR’AN NASIONAL.
Program intensif yang dirancang khusus untuk memaksimalkan kemampuan dalam pembelajaran Al-Qur’an, baik Tahsin maupun Tahfizh selama bulan Ramadhan. Program ini terbuka untuk semua kalangan usia dan berbagai profesi tanpa memandang latar belakang pendidikan.
Mari bergabung dan raih kesempatan emas menghafal Al-Quran dalam sebulan target Ziyadah 30 Juz. Segera daftarkan diri anda atau putra-putri anda untuk mengikuti program ini melalui link:
Informasi lebih lanjut, hubungi kami di WhatsApp +6281312700100 atau kunjungi website kami di www.hafalquransebulan.com.
