Semangat Abadi dalam Seminggu Memperdalam Bacaan Al-Quran di usia saya 73 tahun

Assalamu’alaikum, saya adalah Hj. Sri Hastuti, seorang ibu rumah tangga asal Cirebon, lahir pada 2 Februari 1950. Seiring bertambahnya usia, saya menemukan kekuatan baru dalam perjalanan memperdalam bacaan Al-Quran. Alhamdulillah, ini merupakan karunia Allah dalam episode hidup saya.
Motivasi awal saya sederhana, yaitu untuk memperdalam bacaan dan beberapa surah hafalan Al-Quran. Walau usia telah beranjak tua yaitu 73 tahun, semangat untuk menghafal Al-Quran selalu membara.
Saya memulai perjalanan ini dengan hanya menghafal surat-surat pendek. Sebelum masuk karantina tahfizh Al-Quran, pengetahuan saya tentang Al-Quran sangat terbatas. Namun, semangat tinggi untuk menghafal terus menguat meskipun tantangan daya hafalan mulai berkendala.
Keputusan untuk bergabung dengan Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional datang melalui ajakan dari cucu saya. Saya tertarik karena di sini saya bisa bertemu dengan berbagai macam jamaah dan merasakan sukacita bergabung dalam proses tahfizh Al-Quran.
Saya mengikuti program karantina tahfizh dari tanggal 9 Juli 2023 hingga 16 Juli 2023. Meskipun hanya seminggu, perjuangan saya sangat berkesan. Sistem pengajaran yang diterapkan sangat membantu, dan semangat belajar tidak pernah padam, meskipun usia saya yang sudah tidak muda lagi. Dukungan sosial dari teman-teman dan pengurus pondok pesantren sangat baik.
Saat akhir karantina tahfizh, saya berhasil menghafal beberapa surat pendek. Meskipun jumlahnya belum banyak, ini merupakan pencapaian yang sangat berarti bagi saya. Saya merasa bacaan Al-Quran saya semakin lancar, dan ini sangat memperkaya keyakinan beragama saya.
Usia bukanlah halangan untuk meraih impian. Saya adalah bukti hidup bahwa dengan semangat yang tulus, kita bisa terus belajar dan mengembangkan diri. Saya ingin menginspirasi semua generasi muda yang ingin memperdalam hafalan Al-Quran, bahwa semangat tidak mengenal usia.
Dengan semangat yang tak pernah pudar, komitmen saya adalah untuk terus memperdalam hafalan Al-Quran. Saya ingin meraih lebih banyak surat dan juz agar bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Saya ingin berterima kasih kepada Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional atas pengalaman berharga ini. Semoga program ini terus berkembang dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Semoga testimoni ini menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin memulai perjalanan hafalan Al-Quran. Aamiin. Jazakumullah khairan.