Khutbah Jumat: Memohon Ilmu yang Bermanfaat

Khutbah Jumat: Memohon Ilmu yang Bermanfaat
Sejak kecil kita mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan, namun setelah lulus kuliah ternyata hanya sedikit sekali ilmu yang dimanfaatkan di dalam kehidupan. Karena itu maka khutbah Jumat ini akan membahas tentang doa memohon kepada Allah agar diberikan ilmu yang bermanfaat.
Khutbah I
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَتَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا . أَمَّا بَعْدُ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Melalui mimbar khutbah Jumat ini khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan jamaah shalat Jumat sekalian, marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan sebenar-benarnya takwa, di mana pun kita berada dengan menjalankan perintah Allah dan berusaha menjauhi larangan-Nya. Sebab apa yang diperintahkan Allah pasti ada manfaatnya dan apa yang dilarang Allah pasti ada sisi madharatnya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْرٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: (مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ؛ فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ) رَوَاهُ اْلبُخَارِي وَمُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Shakhr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Apa saja yang aku larang kalian darinya maka jauhilah, dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian maka kerjakanlah semampu kalian, karena sesungguhnya yang telah membinasakan orang-orang yang sebelum kalian adalah banyaknya pertanyaan dan penyelisihan terhadap para nabi mereka.” Diriwayatkan oleh al Bukhari dan Muslim.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Az-Zumar, surat ke 39 ayat ke 9
قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”
Salah seorang ulama Arab Saudi bagian timur tepatnya daerah Dammam, yaitu Syaikh Dr. Khalid As-Sabt menerangkan maksud dari ayat di atas adalah bahwa kedua kelompok manusia tersebut tidaklah sama.
Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Surat Al-Hasyr, suar ke 59 ayat ke 20,
لَا يَسْتَوِيْٓ اَصْحٰبُ النَّارِ وَاَصْحٰبُ الْجَنَّةِۗ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ – ٢٠
Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.
Mereka tidak sama dalam kehidupannya, amal mereka juga tidak sama, kematian mereka tidaklah sama. Keadaan mereka saat dibangkitkan dan dikumpulkan di padang mahsyar tidak sama.
Mereka tidak sama cara melintasnya di atas shirath, jembatan yang membentang di atas neraka jahannam. Keadaan hisab mereka juga tidak sama. Kedudukan mereka di surga tidaklah sama.
Pada segala sisi, mereka tidaklah sama. Betapa jauhnya perbedaan antara orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu.
Yang dimaksud dengan ilmu yang menjadikan pemiliknya tidak sama dengan yang tidak berilmu adalah ilmu yang bermanfaat, yang mendekatkan seseorang kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ilmu yang bermanfaat yaitu ilmu yang mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Demikian penjelasan dari Syaikh Dr.Khalid As-Sabt.
Dari sini bisa kita ketahui bahwa memang ilmu itu ada yang bermanfaat dan ada yang tidak bermanfaat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan yang lainnya dari Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ
لَا يُسْتَجَابُ لَهَا
“Ya Allah, sungguh aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu’, jiwa yang tidak pernah merasa puas dan doa yang tidak dikabulkan.”
[Hadits riwayat Muslim, An-Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dan Ibnu Hibban]
Dalam hadits ini Rasulullah ﷺ berlindung kepada Allah Ta’ala dari empat perkara. Salah satunya adalah ilmu yang tidak bermanfaat.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Bila Rasulullah ﷺ berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari ilmu yang tidak bermanfaat, maka beliau pasti sangat memperhatikan masalah ilmu yang bermanfaat.
Beliau memohon kepada Allah Ta’ala ilmu yang bermanfaat dan mendorong umatnya untuk meminta kepada Allah Ta’ala ilmu yang bermanfaat.
Dalam hadits dari Ummul Mukminin Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah ﷺ bila setelah mengucapkan salam pada shalat shubuh beliau mengucapkan doa
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima.” [Hadits riwayat Ibnu Majah]
Ini merupakan pengajaran kepada umat Islam agar memohon kepada Allah Ta’ala agar berkenan mengajari mereka apa saja yang bermanfaat buat mereka.
Dalam sebuah hadits shahih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ berdoa kepada Allah Ta’ala,
اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي، وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي، وَزِدْنِي عِلْمًا
“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa saja yang telah Engkau ajarkan kepadaku dan berilah aku ilmu apa saja yang bermanfaat untukku dan tambahkanlah ilmu untukku.”
[Hadits riwayat At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah]
Rasulullah ﷺ juga memberikan bimbingan kepada umatnya untuk meminta ilmu yang bermanfaat sebagaimana dalam hadits
عَنْ جَابِرٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
” سَلُوا اللَّهَ عِلْمًا نَافِعًا ، وَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu,ia berkata,”Rasulullah ﷺ bersabda,”Mintalah ilmu yang bermanfaat kepada Allah dan berlindunglah kepada Allah dari ilmu yang tidak bermanfaat.”
[Hadits riwayat Ibnu Majah dan Al-Baihaqi].
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Syaikh Alawi bin Abdul Qadir As-Saqqaf saat memberikan syarah hadits atau penjelasan makna hadits Jabir bin Abdillah, memberikan kriteria tentang ilmu yang bermanfaat sebagai berikut:
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang memperbaiki akhlak batin sehingga berimbas pada amal-amal zhahir dan memperbaiki kondisi yang zhahir dan batin.
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu tentang syariat yang memberikan faedah kepada orang-orang yang telah mukallaf, apa saja yang perkara agama yang diwajibkan atas dirinya baik dalam masalah ibadah, muamalah, akhlak dan perilaku.
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu tentang Allah ‘Azza wa Jalla, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, perbuatan-Nya dan apa saja yang boleh dalam kaitannya dengan Allah Ta’ala dan apa saja yang tidak boleh. Ini merupakan ilmu yang paling agung dan paling bermanfaat.
Termasuk ke dalam ilmu yang bermanfaat adalah ilmu-ilmu duniawi yang mengandung manfaat dan maslahat bagi kaum Muslimin.
Apabila seorang Muslim mempelajari ilmu duniawi dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala dan memberikan manfaat kaum Muslimin dengan ilmu tersebut, maka dia mendapatkan manfaat dengan ilmu-ilmu duniawi tersebut di dunia dan akhirat.
Adapun ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak diamalkan dan tidak pula dimanfaatkan, tidak memperbaiki akhlak, perkataan dan perbuatan, sehingga menjadi bukti yang akan menyusahkan pemiliknya. Ilmu yang tidak bermanfaat menjadikan jauhnya ketaatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Naudzubillah.
Supaya hafalan Al-Quran yang sudah dipelajari di sini maka sepulang dari Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional ini, diharapkan seluruh peserta dapat mencari 3 hal berkaitan dengan Al-Quran:
- Mencari guru lagi
- Mencari murid
- Mencari partner muraja’ah
Dengan menciptakan lingkungan yang Qurani maka kita akan senantiasa berada bersama orang-orang yang dekat dengan Allah Subhanahu Wata’ala, sehingga di dunia kita berkumpul dan di surga berkumpul lagi, berjumpa lagi dengan keridhaan Allah Subhanahu Wata’ala.
Semoga Allah berikan ilmu yang bermanfaat kepada kita semua, Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ